Jelaskan pengertian dari hadits gharib,aziz,dan masyhur dan jelaskan perbedaan masing-masing!
Pengertian hadist gharib, aziz, masyhur ialah :
1. Hadits Masyhur
masyhûr adalah yang terkenal atau yang nampak. Menurut istilah, hadits Masyhur adalah apa yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih –pada setiap tingkatan periwayatan (thabaqah sanad)- selama tidak mencapai batasan mutawatir.
2. Hadits ‘Azîz
‘azîz bermakna sesuatu yang unik dan langka. Menurut istilah adalah hadits yang jumlah perawinya tidak kurang dari dua orang pada seluruh atau sebagian tingkatan (thabaqah) sanad, walaupun hanya pada satu tingkatan sanad. Inilah pendapat yang paling kuat sebagaimana yang disebutkan Imam Ibnu Hajar rahimahullahu (Nukhbah al Fikar dan syarahnya, hal. 21-24). Contoh hadits seperti ini adalah apa yang diriwayatkan oleh al-Bukhary dan Muslim dari haditsnya Anas bin Malik, dan diriwayatkan oleh al-Bukhary dari haditsnya Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا يؤمن أحدكم متى أكون أحبَّ إليه من والده وولده والناس أجمعين
“Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia.” Hadits ini diriwayatkan dari Anas oleh Qatadah bin Di’amah as-Sadusi dan Abdul Aziz bin Shuhaib. Dari Qatadah, hadits ini diriwayatkan oleh Syu’bah dan Sa’id. Dan dari Abdul Aziz, hadits ini diriwayatkan oleh Isma’il bin Ulayyah dan Abdul Warits. Dan dari keempatnya (yaitu Syu’bah, Sa’id, Isma’il dan Abdul Warits), hadits ini diriwayatkan oleh banyak orang.
3. Hadits Gharib
Menurut bahasa, gharîb bermakna yang asing, bersendirian, atau yang jauh dari kerabatnya. Menurut istilah, hadits gharib adalah hadits yang diriwayatkan bersendirian oleh satu orang, walaupun hanya pada satu tingkatan sanad. Hadits gharib kadang diistilahkan juga dengan “al-Fard”, walaupun sebagian ulama membedakan antara keduanya.
Perbedaan ketiga hadist tersebut terdapat pada pengertiannya masing-masing hadist.
Pembahasan
Hadist gharib Menurut bahasa, gharîb bermakna yang asing, bersendirian, atau yang jauh dari kerabatnya.
Hadits Gharib terbagi dua, yaitu:
1. Gharîb Mutlaq, yaitu hadits yang gharabahnya (letak perawi yang bersendirian pada sanad) berada pada pokok sanadnya.
Contohnya adalah hadits,
إنما الأعمال بالنيات
“Sesungguhnya amal-amal itu hanyalah dengan niatnya.”; diriwayatkan bersendirian oleh Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu. Dan tafarrud (hal bersendirian)nya itu masih berlanjut pada beberapa urutan sanad berikutnya.
2. Gharîb Nisbî, yaitu hadits yang gharabahnya terdapat di tengah-tengah sanad. Yaitu diriwayatkan oleh banyak orang pada pokok (awal) sanadnya kemudian seorang perawi bersendirian meriwayatkannya dari mereka pada satu tingkatan sanad.
Contohnya adalah hadits yang diriwayatkan Malik bin Anas dari az-Zuhri dari Anas radhiyallahu ‘anhu,
أن النبيّ صلى الله عليه وسلم دخل مكةَ وعلى رأسه المغفر
“bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki Makkah dan di kepalanya terdapat penutup kepala baja.”.. Hadits ini diriwayatkan bersendirian oleh Imam Malik dari az-Zuhri.
Bentuk Pembagian Lainnya :
Para ulama juga membagi hadits Gharib ditinjau dari sisi gharabah yang ada pada sanad atau matannya.
- Gharib matan dan sanadnya, yaitu hadits yang riwayat matannya diriwayatkan bersendirian oleh seorang perawi.
- Gharib sanad, tidak pada matannya; seperti hadits yang matannya diriwayatkan oleh banyak orang dari para Shahabat, kemudian ada seorang rawi bersendirian meriwayatkannya dari seorang Shahabat yang lain. Inilah makna yang sering disebutkan Imam at-Tirmidzi : “Gharib dari sisi ini.” ( غريب من هذا الوجه ).
Pelajari Lebih Lanjut
- Materi tentang Tujuan diturunkan al-qur'an dapat disimak pada link brainly.co.id/tugas/1094605
- Materi tentang Bagaimana cara ALLAH SWT menjaga kemurnian Al-Qur'an ? dapat disimak di brainly.co.id/tugas/480438
- Materi tentang "Bacalah Al-Qur'an sesungguhnya ia akan menjadi penolong pembacanya dihari kiamat" Hadits tersebut diriwayatkan oleh simak pada link brainly.co.id/tugas/10627990
Detail Jawaban
Kelas : 11
Mapel : PAI
Kategori : Al-Qur'an hadist pedoman hidupku
Kode : 11.14.1
#AyoBelajar
#SPJ2
30. Rawi hadits yang menyendiri terhadap para perawi
lain dalam hal sifat-sifat atau keadaan tertentu,
maka haditsnya disebut...
A Gharib Nisbi
B. Hasan Mutlaq
C. Masyhur Nisbi
D. Aziz Mutlaq
E. Gharib Mutlaq
Jawaban:
E. Gharib Mutlaq
Penjelasan:
Definisinya, jika gharib (kesendiriannya) terdapat pada asal sanad, dengan kata lain hadits yang diriwayatkan oleh rawi secara sendirian pada asal sanadnya. Contohnya hadits, “Sesunggunhya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Umar bin Khathab seorang diri. Hal ini terus berlanjut (kesendiriannya) hingga akhir sanad. Hadits ini juga telah diriwayatkan kesendiriannya oleh sejumlah rawi.
Apa yang dimaksud dengan ilmu gharib al-Hadits?
Jawaban:
Diantara kajian terkait dengan konten atau matan hadis tersebut, ada kajian yang mempelajari apa saja kata-kata yang maknanya sulit dipahami sehingga perlu dijelaskan oleh seorang yang ahli di bidang bahasa. Kajian ini dikenal sebagai gharib al-hadits, yang secara harfiah berarti “sesuatu yang asing (maknanya) pada hadis”. Ini tidak berarti ulama yang meriwayatkan hadis tidak memahami apa yang sebenarnya yang ia riwayatkan. Namun kajian gharib al-hadits ini menjadi niscaya berkembang seiring dengan tersebar luasnya hadis pasca wafatnya Nabi Muhammad Saw.
Penjelasan:
maaf kalo salah ya:) semoga membantu☺
Masyhur, aziz, dan gharib adalah pembagian yang lebih khusus dari hadits... *
Jawaban:
hadits ahad
Penjelasan:
hadits ahad terbagi menjadi 3 yaitu
- hadits masyhur: hadits yg diriwayatkan 3 orang atau lebih
- hadits aziz : hadits yang diriwayatkan oleh 2 orang
- hadits gharib: hadits yang hanya diriwayatkan oleh 1 orang
apakah hadits gharib bisa diamalkan .? berikan contohnya
Contohnya :Gharib mutlak
Gharib Nisbi
Trading4giving.com